Dewa-Dewa dalam Agama Hindu
Daftar Isi
Berikut adalah lanjutan resume dari buku Am I A Hindu ( Apakah Saya Hindu ? )
Dimana dibawah ini dijelaskan tentang "Dewa-Dewa dalam
agama Hindu" buku ini di tulis oleh Ed. Viswanathan (Diterjemahkan oleh NP
Putra)
Mohon Jelaskan Padaku Mengenai Dewa-Dewa dalam Agama Hindu?
Menurut Bible Kristen, segala sesuatu datang dari Kata, dan
Kata adalah Tuhan. Hampir sama, kita dalam agama Hindu percaya bahwa segala
sesuatu datang dari Brahman, dan Brahman adalah Tuhan. Aspek bergetar
(vibratory) dari Brahman disebut :
AUM atau OM
Jadi orang Hindu mengatakan AUM adalah Tuhan. Dari AUM
datang Tuhan Ibu (Mother God) dan Ketuhanan yang dibagi menjadi tiga yang
secara populer dikenal sebagai Tri Murti, yaitu
- Brahma (Pencipta),
- Wishnu (Pemelihara)
- Siwa (Pemerelina).
Bila ketiga manifestasi Tuhan ini mengambil bentuk manusia
atau bentuk lainnya, kita menyebutnya Awatara. Awatara Wishnu yang paling
popular adalah Rama dan Krishna. Seperti telah disebutkan di depan Wishnu
memiliki sepuluh Awatara.
Siwa artinya "yang sangat menguntungkan," adalah
personifikasi dari peleburan termasuk penghancuran ego.
Siapakah Dewa-Dewa Hindu Yang Lain?
Karena agama Hindu berkembang dari proses-berpikir yang
berkembang secara perlahan, ia memiliki banyak dewa-dewa. Banyak dari mereka
merepresentasikan kekuatan-kekuatan alam seperti
- Bayu (udara),
- Waruna (air),
- Agni (api),
- Aditya (matahari),
- Yama (dewa kematian), dll.
Mengapa Hindu Memuja Banyak Dewa-Dewa ?
Menurut titik pandang seorang Hindu, semua dewa-dewa itu
hanyalah berbagai representasi dari Tuhan yang satu. Agama Hindu berkali-kali
mengatakan bahwa hanya ada satu Tuhan. Weda-Weda menyebut dia Brahman.
Upanishad-Upanishad menjelaskan Dia dengan cara Neti-Neti ("Bukan
ini-bukan ini").
Kadang-kadan Tuhan disebut sebagai Itu, sebuah obyek yang
tidak hidup, karena tidak ada penjelasan manusia yang berlaku adil terhadap
keluasannya. Rig Wed menyatakan, "Tuhan atau Kebenaran itu Satu, hanya
manusia (orang bijaksana) menyebutnya dengan berbagai cara."
Sekarang kembali kepada pertanyaan pokokmu mengenai mengapa
begitu banyak dewa-dewa, ini sebetulnya cukup mudah untuk dijelaskan. Manusia
biasa hanya dapat membayangkan atau memahami satu Tuhan dalam bentuk manusia
dan mereka melakukan pemujaan dengan berbagai bentuk untuk berbagai dewa-dewa,
sekalipun mereka sesungguhnya hanya memuja satu Tuhan.
Untuk menjelaskan lebih lanjut, mari kita pakai ibumu
sebagai contoh. Kamu memandangnya sebagai ibumu yang kamu sayangi yang
memelihara kamu; aku memandangnya sebagai pasangan dalam hidup, dengan siapa
aku membagi segala sesuatu; ayahnya memandangnya sebagai putri kecilnya yang
masih perlu banyak belajar. Kamu lihat sekarang, hanya ada seorang manusia,
tapi kita bertiga melihat orang yang satu itu dari sudut yang berbeda. Kita
bertiga benar dalam melihat dia secara berbeda, sekalipun sebenarnya hanya ada
satu orang.
Jadi sekalipun kamu memuja ratusan dewa-dewa, kamu
sesungguhnya hanya memuja satu Mahluk Tertinggi, satu Tuhan. Tentu saja sulit
bagi orang Barat untuk memahami ideologi ini, sekalipun aspek
"trinitas" Tuhan dalam agama Kristen agak mirip dengan dewa-dewa
dalam agama Hindu. Trinitas dalam agama Kristen adalah satu Tuhan yang
dinyatakan dalam tiga bentuk yang berbeda; Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh
Kudus (Suci). Kristen awal tidak memiliki konsep mengenai Trinitas.
Sesungguhnya Ensiklopedia Katolik menyatakan bahwa doktrin Trinitas tidak
diajarkan dalam Perjanjian Lama. Tuhan tiga dalam satu (Triune) ini disebutkan
dalam Perjanjian Baru, dan itupun hanya dalam satu tempat dalam empat gospel,
dalam Mattew 28:19. Saksi Jehovah (Jehovah Witness) tidak percaya dengan
Trinitas. Konsili (musyawarah, Mahasabha) Nicaean (325 A.D) sesungguhnya
diadakan oleh Kaisar Constantine untuk mengangkat Jesus Kristus pada posisi
kedua dalam Trinitas, dengan demikian membunuh ajaran pendeta Arius, yang
menyatakan bahwa Kristus adalah seorang mahluk yang diciptakan, bukan sang
pencipta, dan bahwa Jesus Kristus lebih rendah tingkat kesuciannya dari
bapaknya.
Apakah Arah Dan Ruang Dijaga Oleh Dewa Yang Berbeda?
Dalam agama Hindu, beberapa Dewa-dewa secara simbolik
diangap sebagai penguasa dan pelindung dari arah tertentu dalam ruang.
- Arah timur dilindungi oleh Indra, Dewa Surga.
- Arah barat dilindungi oleh Waruna, Dewa Air.
- Arah utara dilindungi oleh Kubera, Dewa Kemakmuran.
- Arah Selatan dilindungi oleh Yana, Dewa Maut.
- Timur laut dijada oleh Soma, Dewa bulan,
- Timur laut oleh Bayu, Dewa angin,
- Tengara oleh Agni, Dewa api,
- Barat daya oleh Surya, Dewa Matahari.
Aku Ingin Tahu. Apakah Anda Telah Menyebutkan Semua Dewa
Dalam Agama Hindu?
Aku kira aku tidak akan dapat memberikan semua nama
dewa-dewa dalam agama Hindu. Banyak orang mengatakan bahwa ada paling sedikir
330.000.000 dewa dalam agama Hindu. Bahkan beberapa orang suci dianggap sebagai
dewa. Lagi pula, banyak dewa yang dipuja oleh orang Hindu memiliki nama-nama
yang berbeda dalam Weda-Weda. Misalnya, Siwa dikenal dengan nama Rudra dalam
Weda.
Tindakan menyembah begitu banyak dewa pada saat yang sama
tidak menjadi masalah bagi orang Hindu, karena mereka percaya semua bentuk itu
adalah manifestasi dari satu Tuhan atau Kekuatan.
Apakah Ada Rujukan Mengeni Pemujaan Dewa-Dewa Dalam
Upanishad?
Upanishad menjelaskan keberadaan satu Tuhan yang dikenal
sebagai Brahman. Satu-satu rujukan terhadap benyak dewa dalam Upanishad berasal
dari percakapan dalam Brihad-Aranyaka Upanishad antara seorang pemuja bernama
Widagda Sakalya dan Reshi Yatnawalkya.
Percakapan yang hidup itu adalah sebagai berikut :
Widagda Sakalya: "Ada berapa banyak dewa-dewa,
Yatnawalkya?"
"Tiga ribu tiga ratus dan enam," jawab
Yatnawalkya.
Widagda Sakalya: "Ya, tapi sebenarnya ada berapa banyak
dewa, Yatnawalkya?"
"Tiga puluh
tiga," jawab Yatnawalkya.
Widagda Sakalya: "Ya, tapi sebenarnya ada berapa banyak
dewa, Yatnawalkya?"
"Enam," jawab Mahareshi itu.
Widagda Sakalya: "Ya, tapi sebenarnya ada berapa banyak
dewa, Yatnawalkya?"
"Tiga." jawab Yatnawalkya.
Widagda Sakalya: "Ya, tapi sebenarnya ada berapa banyak
dewa, Yatnawalkya?"
"Dua." jawab Yatnawalkya.
Widagda Sakalya: "Ya, tapi sebenarya ada berapa banyak
dewa, Yatnawalkya?"
"Satu setengah." jawab Yatnawalkya.
Widagda Sakalya: "Ya, tapi sebenarnya ada berapa banyak
dewa-, Yatnawalkya?"
"Satu," jawab guru besar agama Hindu itu.
Dari percakapan ini dapat kita simpulkan bahwa sekalipun ada
banyak dewa, dalam kenyatannya hanya ada satu saja. Satu Tuhan tampak dalam
seribu bentuk yang berbeda kepada pemuja sesuai dengan cara merka membayangkan
Kekuatan Tertinggi itu.
Siapakah Nataraja?
Ia adalah Siwa, dewa tarian. Nataraja sangat penting bagi
orang Barat. Kamu mungkin telah melihat Nataraja dalam beberapa film James
Bond.
Nata artinya
"menari," dan Raja artinya "raja."
- Dewa Siwa diharapkan menari di atas raksana Apasmara, Kebodohan - ego, yang membuat kita lupa siapa kita sesungguhnya. Nataraja menyebabkan kehancuran ego. Dia juga adalah simbul yang kelihatan dari ritme alam semesta.
- Dia dilingkari oleh lingkaran api, melambangkan proses hidup dari penciptaan semesta.
- Mudra, gerak tangannya, melambangkan kegiatan-kegiatan yang berbeda.
- Dalam satu tangan Nataraja memegang gendang, dan tangannya yang kedua menunjukkan Abhaya Mudra ("Jangan takut, Aku akan melindungimu").
- Dalam telapak tangannya yang ketiga dia memiliki lidah api sebagai symbol dari penghancuran, dan tangan yang keempat menunjuk kepada kakinya yang terangkat. Ini melambangkan keselamatan bagi pemujanya.
Apakah Orang-Orang Hindu Menyembah Brahma?
Mungkinkamu akan kaget mendengar bahwa orang-orang Hindu
umumnya tidak memuja Brahma. Pembebasan jiwa dikaitikan dengan Wishnu dan Siwa,
dan itu mungkin sebabnya kenapa Brahma tidak dipuja oleh orang-orang Hindu.
Tentu saja ada lambang Brahma di hampir semua pura, dan namanya disebut-sebut
dalam hampir semua upacara.
Sumber : cakepane.blogspot.com